Arsip Kategori: Berita Kota

Peletakan batu pertama pembangunan masjid Al-Firdaus SMPN 25 Malang

Malang-Suatu angan-angan yang disertai dengan doa yang ikhlas, pasti akan diridhoiNYA.Apalagi kalau keinginan itu adalah membangun sebuah masjid yang akan difungsikan di lingkungan sekolah.

Akhirnya apa yang diinginkan oleh siswa-siswa juga guru pendidik di SMPN Satu atap 25 bisa terwujud untuk meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Masjid yang dilakukan oleh Walikota Malang H.Sutiaji 9/9/2019.

Acara yang dimulai sekitar pukul 09.00 wib dan berakhir pukul 10.00 wib selain dihadiri oleh Walikota juga dihadiri oleh Ketua DPRD kota Malang Made, anggota Dewan Pudjianto dan Lurah Merjosari H.Abdullah serta Babinsa, Bhabinkamtibmas, guru-guru, Kepala Sekolah di Wilayah Lowokwaru, tidak ketinggalan juga wali murid serta komite sekolah dan RT, RW di lingkungan Perumahan Villa Bukit Tidar tempat lokasi sekolah berada.

“Masjid yang akan dibangun di lingkungan sekolah ini bertujan agar bisa membentuk karakter generasi muda di bidang agama dengan lebih baik,”ujar Walikota Malang Sutiaji di acara sambutan yang disampaikan.

Menurut Ketua pelaksana pembangunan masjid Al Firdaus H.Miseri, bahwa selama ini murid-murid selalu dipulangkan dulu kalau hari Jum’at dan setelah sholat Jum’at dj rumah masing-masing mereka kembali lagi ke sekolah untuk mengikuti ekstrakurikuler,” jelas pria yang murah senyum ini.

“Kita tidak ada target kapan selesainya pembangunan Masjid kita ini,” Kata Mastini Kepala Sekolah SMPN 25.Mastini juga menjelaskan bahwa dana awal yang sudah terkumpul baru 150 juta, sedangkan biaya total yang dibutuhkan untuk pembangunan ini adalah 4 Milyard.

“Dana yang sudah terkumpul 150 juta rupiah itu adalah hasil dari sumbangan wali murid juga siswa, dan donatur,”ungkap Kepala Sekolah wanita yang ramah ini kepada indonesiasatu.co.id.Hal tersebut disampaikannga saat acara ramah-tamah sembari makan siang yang disediakan pihak sekolah untuk tamu undangan.

Selain itu di sela-sela sambutannya Kepala Sekolah juga menyampaikan harapannya agar SMPN satu atap 25 statusnya menjadi SMPN 25.Mewakili pihak sekolah Mastini juga berharap kepada Walikota dan Ketua DPRD agar status tanah yang ditempati SMPN 25 bisa berubah dari HGB (Hak Guna Bangunan) menjadi Hak milik.

Walikota Malang H.Sutiaji pun berjanji akan segera memperhatikan serta menindak lanjuti keinginan dan harapan pihak sekolah.

Sebelum meninggalkan SMPN 25, Walikota Malang melakukan do’a sebelum peletakan batu pertama Masjid

Sumber berita : Warta Jatim ( Hendro B.L )

Pelatihan Navigasi Darat dan Navitel di Wisata Alam Paseban Dau kota Malang

Malang-BPBD kota Malang sepertinya memang tidak mau tanggung-tanggung untuk membina kelurahan tangguh (Keltang) di kota Malang.Setelah mengadakan beberapa kegiatan pelatihan di kantor BPBD,kali ini hari sabtu 29/6/2019 kembali mengadakan pelatihan di bidang digital navigasi darat dan navitel dasar bagi kelurahan tangguh se kota Malang

Kegiatan pelatihan ini  diikuti oleh beberapa wakil dari masing-masing kelturahan tangguh antara lain Keltang Merjosari,bandungrejosari,Tulusrejo,Tanjungrejo dan lain-lain.Untuk kegiatan kali ini pihak BPBD tidak mengundang seluruh relawan Keltang,tiap kelurahan hanya diwakili oleh beberapa orang anggota Keltang.

Menurut penanggung jawab kegiatan Ir. Indra Gita, MM (kepala seksi pencegahan BPBD kota Malang),kegiatan ini menggandeng instruktur dari Ayo Sinau Bareng (ASB) untuk mendidik anggota Keltang tentang navigasi yang sangat dibutuhkan apabila terjadi bencana atau dalam pencarian korban di tempat yang mungkin sulit dijangkau.

“Saya berharap agar anggota Keltang yang sudah mendapatkan sertifikat pelatihan ini bisa dimanfaatkan nantinya apabila dibutuhkan,”harap lelaki berkacamata yang antusias juga mengikuti pelatihan dari awal sampai akhir.

Latihan yang dilaksanakan di wisata alam Paseban kecamatan Dau kabupaten Malang dimulai pukul 09.00 wib dan selesai sesuai rencana yakni pukul 01.15 wib.

Dalam pelatihan ini juga dihadiri oleh pihak BPBD Dra. Nur Asmi, MM (kepala seksi kesiapsiagaan) juga  tim BPBD Dian Christanto K, ST dan Zainul Arifin, SPd (Staff bidang pencegahan dan kesiapsiagaan).

Sedangkan untuk instruktur pelatihan navigasi adalah M. Amin Taufiqur Rohman, Agus Nurwulan (ASB

Navigator Indonesia).Acara pelatihan ditutup dengan penyerahan sertifikat dan penyematan secara simbolik brevet Navigator Indonesia kepada salah satu anggota Keltang.(Hendro B.L)

berita dari : http://hendro.journalist.id/news/detail/pelatihan_navigasi_darat_dan_navitel_di_wisata_alam_paseban_dau_kota_malang

APEKSI 2017 KOTA MALANG

             Pembukaan rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2017, pada Selasa (18/7/2017) malam berlangsung meriah.

Pembukaan Rakernas XII APEKSI 2017 ditandai dengan pelepasan balon oleh 98 Wali Kota yang hadir dalam Gala Dinner di Depan Balai Kantor Kota Malang, Jawa Timur.

Pelepasan balon menandai pembukaan Apeksi 2017 di Kota Malang. Selasa,18/7/2017. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Wali Kota Malang, M Anton mengatakan pertemuan ini merupakan momentum untuk mempererat kebersamaan antar daerah se-Indonesia. Ia juga mengatakan Apeksi 2017 ini, juga mempertemukan para pemimpin daerah untuk berbagi pengalaman dan mendiskusikan bersama persoalan yang ada di masing-masing daerah.

Penyerahan cindera mata oleh Walikota Malang Moch Anton kepada Wakil Walikota Batu Punjul Santoso di Apeksi 2017. Selasa,18/7/2017. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Anton juga berharap dengan Rakernas ini, dapat membantu percepatan pembangunan nasional. “Saya harap pertemuan APEKSI ini dapat meningkatkan perekonomian dan kemajuan daerah, serta memecahkan persoalan di masing-masing daerah,” kata Anton dalam sambutannya.

Penyerahan cindera mata oleh Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany kepada Moch Anton di Apeksi 2017. Selasa,18/7/2017. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Pada kesempatan ini, Wali Kota Malang, M Anton juga bertukar cindera mata pada seluruh dewan pengurus APEKSI. Usai bertukar cindera mata, acara pembukaam dilanjutkan dengan penampilan hiburan musik orkestra dari Korps Musik Laras Swara Abdi Praja yang dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Malang.

Penyerahan cinderamata kepada perwakilan peserta Apeksi 2017. Selasa,18/7/2017. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Fitri-karlinaXtiS.jpgFitri karlina turut memeriahkan pembukaan Apeksi 2017 di balaikota Malang. Selasa,18/7/2017. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Pembukaan berlangsung semakin meriah dengan penampilan dengan penampilan artis Ibu Kota, Fitri Karlina yang sekaligus menutup Gala Dinner. (*)

Sumber dari : timesindonesia, Jakarta.

Malang flower karnival

karnival

Malang Flower Carnival (MFC) kembali digelar, Minggu (4/9/2016) di sepanjang Jalan Ijen Kota Malang, Jawa Timur. Pergelaran tahunan di Kota Malang yang sudah ketujuh kalinya itu diikuti oleh 200 peserta.

Pantauan KompasTravel, festival yang berlangsung mulai pukul 13.00 WIB itu sempat diguyur hujan. Sejumlah warga yang sudah memadati lokasi festival akhirnya harus berteduh. Bahkan, sejumlah pejabat yang hadir dalam pembukaan festival itu terpaksa memberikan sambutan di bawah rintik air.

Beruntung, hujan mulai reda setelah para peserta festival satu persatu memasuki lapangan utama. Alhasil, meski sempat diguyur hujan, pelaksanaan MFC tetap berlangsung meriah.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni dalam sambutannya mengatakan, Malang Flower Carnival itu menggabungkan kesenian fashion, tari-tarian dan musik perkusi. Harapannya, dengan adanya MFC kunjungan wisatawan ke Kota Malang semakin meningkat.

“Kegiatan ini untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan budaya. Juga untuk meningkatkan perkembangan wisata di Kota Malang,” katanya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Wali Kota Malang Sutiaji. Menurutnya, Kota Malang merupakan Kota Wisata yang minim sumber daya alam. Dengan begitu, pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan wisata dari potensi sumber daya manusia yang ada.

“Karena Kota Malang tidak punya SDA, padahal kita merupakan kota pariwisata. Jadi ini untuk meningkatkan destinasi wisata di Kota Malang. Supaya para wisatawan tidak sekadar transit aja,” ungkapnya.

Sutiaji menjelaskan, sebelum di daerah lain ada festival yang dikemas dengan penampilan berbagai karangan kostum, di Kota Malang sudah memulai. Tepatnya pada tahun 2012. Dari Kota Malang itu, lalu muncul festival yang tidak jauh beda di daerah-daerah lain.

“Malang sudah mendahului di tahun 2012. Sebelum di Banyuwangi dan di Jember,” ujar Sutiaji.

Terkait hujan yang sempat mengguyur di awal pelaksanaan, Sutiaji mengaku sudah berupaya untuk tidak turun hujan. Bahkan ia sudah mengerahkan tujuh pawang hujan.

“Pawang sudah tujuh. Tapi Tuhan yang punya rencana. Walaupun di tengah-tengah hujan, kita pekikkan semangat. Ini lah bentuk apresiasi terhadap kreatifitas kita,” katanya.

sumber dari : MALANG, KOMPAS.com