Singa stambha

Arca Singha Stambha

DSCN3458DSCN3457Bukti keberadaan sejarah Merjosari adalah bagian dari  wilayah kerajaan Kanjuruhan yang perlu dijaga  dan dilestarikan untuk diketahui generasi kini dan akan datang.

 

 

 

Sebuah arca singa stambha ditemukan nyaris terkubur di lahan perumahan di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Arca setinggi 117 centimeter ,  lebar 60 centimeter , dan tebal 50 centimeter , itu ditemukan dalam kondisi bagian moncong singa yang rompal. Pada bagian dada terukir angka 941 dalam tulisan Jawa kuno yang diduga merujuk pada tahun dibuatnya arca, yaitu pada masa Kerajaan Kanjuruhan di abad 10 di Malang.

Arkeolog BPCB Trowulan, Nugroho HL, menduga arca itu adalah arca singa stambha, arca berupa seekor singa sebagai perlambang perwujudan Dewa Wisnu, Dewa tertingg pada agama Hindu. Dari ukiran angka 941 yang tersemat di bagian dada, arca itu diduga telah berusia lebih 1.000 tahun.

” Kemungkinan buatan abad 10, saat itu memang pamor Dewa Wisnu sedang melambung, bisa jadi dia berasal dari masa Kerajaan Kanjuruhan atau pengaruh dari kerajaan Jawa Tengah yang sedang masuk ke wilayah Malang saat itu,”katanya.

Dilihat dari bentuk arca, Nugroho menduga arca itu dibuat bukan untuk diletakkan di istana atau milik para bangsawan utama.”Proporsi tubuh dan kaki terlihat tidak seimbang. Bagian perut juga seperti buncit. Kalau pengerjaannya seperti itu, biasanya milik masyarakat menengah,” katanya.

Sejumlah arca serupa buatan abad yang sama telah tersimpan di BPCB Trowulan. Fungsi singa stambha belum diketahui detail karena arca itu ditemukan terpisah tanpa tambahan temuan lain, seperti reruntuhan candi atau artefak lain yang biasa melengkapi fungsinya.

Sumber dari :  VIVA.co.id