FMB TAHUN 2017 ( ZIARAH MAKAM DAN PAWAI OBOR )

DO’A BERSAMA MASYARAKAT AWAL DAN AKHIR TAHUN

Dalam rangka rangkaian Festival Merjosari Bangkit tahun 2017, ditaman baca Merjosari diadakan do’a bersama masyarakat awal dan akhir tahun dalam menyambut satu Muharrom/ tahun baru Islam yaitu tanggal 20 September 2017. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada pukul 16.30 WIB diikuti oleh seluruh ketua RT, RW, lembaga dan tokoh masyarakat dan juga sesepuh masyarakat kelurahan Merjosari. Masih dalam rangkaian peringatan satu  Muharrom, dilanjutkan dengan napak tilas dan ziarah ke makam Mbah Joyo Tirtorojo yang diikuti oleh seluruh peserta do’a bersama awal dan akhir tahun diiringi oleh pasukan penjor dan obor, seni religi dan juga membawa 3 gunungan tumpeng. Selanjutnya pada pukul 19.00 WIB Dilaksanakan pawai Muharrrom dengan start dari plasa Merjosari. Begitu antusias masyarakat Kelurahan Merjosari dalam menyambut peringatan Tahun Baru Islam ini, dengan peserta pawai meliputi seluruh peserta napak tilas bersama dengan santri TPA/TPQ ,Pesantern, Remaja Masjid, Jama’ah / Majlis Taklim/ Tahlil se-Kelurahan Merjosari. Rute yang dilewati mulai Plasa Merjosari- Jl. Joyo Tambaksari- Jl. Joyo Raharjo- Jl. Joyo Mulyo- Jl. Mertojoyo Barat- Jl. Tlogo Suryo- Jl. Joyto Suryo- Jl. Joyo Utomo dan finish di Plasa Merjosari.

FESTIVAL MERJOSARI BANGKIT TAHUN 2017

Agenda dan kegiatan :

  1. Kerja bakti kampung bersih dilaksanakan pada tanggal 17 September 2017
  2. Do’a bersama masyarakat awal dan akhir tahun dilaksanakan pada tanggal 20 September 2017
  3. Napak tilas dan ziarah ke makam sesepuh desa yaitu makam mbah Joyo Tirtorojo dilaksanakan tanggal 20 September 2017
  4. Pawai muharam dilaksanakan tanggal 20 September  2017
  5. Gerak jalan kebangsaan dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2017
  6. Bakti sosial dan bazar UKM dilaksanakan tanggal 1, 13 dan 14 Oktober 2017
  7. Karnaval budaya” satu Indonesia”  dilaksanakan tanggal 8 Oktober 2017
  8. Pengajian umum dilaksanakan tanggal 13 Oktober 2017
  9. Resepsi dan tasyakuran warga dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2017

Jadwal selengkapnya ada pada brosur dibawah ini :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pawai mobil hias 2017

  Dalam rangka ikut memeriahkan dan berpartisipasi dalam kegiatan pawai mobil hias yang diadakan oleh Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kelurahan Merjosari  ikut serta dalam kegiatan tersebut dengan mengeluarkan dua mobil hias yang bertema Kampung Belantik ( Belanja Petik ).Didalam kegiatan tersebut Merjosari mendapatkan penghargaan berupa favorit 3.

Dirgahayu ke 72 Republik Indonesia

Dalam rangka ikut memeriahkan kegiatan HUT ke 72 Republik Indonesia, di Kelurahan Mejosari emnadakan kegiatan upacar bendera yang diadakan di lapangan Kelurahan Merjosari.

Upacara tersebut diikuti oleh semua instansi pendidikan yang ada di lingkungan Kelurahan Merjosari termasuk juga lembaga -lembaga terkait lainnya, diantaranya LPMK,PKK,BKM, LINMAS, Karang Taruna, dan tokoh – tokoh masyarakat.

Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Lurah Kelurahan Merjosari yaitu Drs. Abdullah.

Ada kegiatan pentas seni setelah acara inti selesai , dan juga pembagian piala bagi peserta yang dinilai bagus dalam mengikuti upacara, baik dari segi  kekompakan tim , pakaian dls.

TANAMAN PERKEBUNAN

DiKelurahan Merjosari banyak kita jumpai tanama jeruk , khususnya di RW. 007.

Sudah semakin banyak warga petani yang menanam jeruk, yang sering ditanam adalh jenis jeruk siam pontianak

Jeruk Pontianak (citrus nobilis var. microcarpa) merupakan jenis jeruk siam dengan ciri fisik kulitnya tipis dan licin mengkilat. Jeruk Pontianak mempunyai rasa yang manis dan merupakan salah satu komoditas unggulan Kota Pontianak.

Sebenarnya jeruk ini bukanlah hasil produksi pertanian Kota Pontianak. Sentra tanaman jeruk justru berasal dari Kecamatan TebasKabupaten Sambas. Namun sejak lama jeruk ini telah dikenal dengan merek dagang “Jeruk Pontianak”. Dalam istilah bahasa Melayu, “Tebas punye jeruk, Pontianak punye name”.

Sejarah pengembangan Jeruk Siam yang akhirnya terkenal sebagai Jeruk Pontianak di Kalimantan Barat sejak tahun 1936 tepatnya di Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas. Bibitnya berasal dari negara Republik Rakyat Tiongkok. Hingga awal tahun 1950 jeruk siam telah berhasil dibudidayakan hingga mencapai 1.000 ha. Tahun 1960 sebagian besar pohon jeruk ini ditebangi karena terserang penyakit.

Pada tahun 1979 perkebunan Jeruk Siam dikembangkan kembali dan sampai tahun 1996 mengalami masa kejayaan yaitu mencapai 10.000 ha lebih dengan produksi 26.000 ton per tahun.

Setelah tahun 1996 Jeruk Siam anjlok sebagai akibat dari monopoli sistem tata niaga jeruk yang mengakibatkan harga ditingkat petani jatuh dan total pendapatan tidak cukup membiayai biaya pengeluaran; akibatnya petani membiarkan pohon jeruk merangas mati karena tidak terpelihara dan diperparah akibat serangan hama penyakit.

Saat ini masyarakat Sambas kembali mengembangkan potensi tanaman jeruk. Luas potensi areal pengembangan KSP Jeruk saat ini antara 10.000 – 20.0000 ha, terdapat di Kab. Sambas. Lokasinya terletak dalam satu hamparan dataran rendah yang luas pada beberapa Desa di Kecamatan Pemangkat, Tebas, Sambas, dan Teluk Keramat.

Berdasarkan rencana pengembangan produk unggulan daerah Kabupaten Sambas, masih tersedia pengembangan komoditas jeruk seluas 7.844 ha dan masih memungkinkan untuk diperluas, karena ketersediaan area pertanian lahan kering di Kalbar mencapai seluas 200.000 ha.

Menurut situs resmi Provinsi Kalimantan Barat, keunggulan jenis Jeruk Siam ini antara lain dalam hal popularitasnya yang sudah cukup terkenal baik dalam maupun luar negeri (khususnya ASEAN). Selain itu masa produktifitasnya juga cukup lama (15-20 tahun) dengan benefit cost ratio (BCR) sebesar 3,59. BCR jeruk siam ini merupakan yang tertinggi dibanding komoditas pertanian lainnya di Kalimantan Barat. Selain itu harga di pasaran relatif stabil dan cenderung terus meningkat.

sumber dari :  Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.

APEKSI 2017 KOTA MALANG

             Pembukaan rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2017, pada Selasa (18/7/2017) malam berlangsung meriah.

Pembukaan Rakernas XII APEKSI 2017 ditandai dengan pelepasan balon oleh 98 Wali Kota yang hadir dalam Gala Dinner di Depan Balai Kantor Kota Malang, Jawa Timur.

Pelepasan balon menandai pembukaan Apeksi 2017 di Kota Malang. Selasa,18/7/2017. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Wali Kota Malang, M Anton mengatakan pertemuan ini merupakan momentum untuk mempererat kebersamaan antar daerah se-Indonesia. Ia juga mengatakan Apeksi 2017 ini, juga mempertemukan para pemimpin daerah untuk berbagi pengalaman dan mendiskusikan bersama persoalan yang ada di masing-masing daerah.

Penyerahan cindera mata oleh Walikota Malang Moch Anton kepada Wakil Walikota Batu Punjul Santoso di Apeksi 2017. Selasa,18/7/2017. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Anton juga berharap dengan Rakernas ini, dapat membantu percepatan pembangunan nasional. “Saya harap pertemuan APEKSI ini dapat meningkatkan perekonomian dan kemajuan daerah, serta memecahkan persoalan di masing-masing daerah,” kata Anton dalam sambutannya.

Penyerahan cindera mata oleh Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany kepada Moch Anton di Apeksi 2017. Selasa,18/7/2017. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Pada kesempatan ini, Wali Kota Malang, M Anton juga bertukar cindera mata pada seluruh dewan pengurus APEKSI. Usai bertukar cindera mata, acara pembukaam dilanjutkan dengan penampilan hiburan musik orkestra dari Korps Musik Laras Swara Abdi Praja yang dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Malang.

Penyerahan cinderamata kepada perwakilan peserta Apeksi 2017. Selasa,18/7/2017. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Fitri-karlinaXtiS.jpgFitri karlina turut memeriahkan pembukaan Apeksi 2017 di balaikota Malang. Selasa,18/7/2017. (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Pembukaan berlangsung semakin meriah dengan penampilan dengan penampilan artis Ibu Kota, Fitri Karlina yang sekaligus menutup Gala Dinner. (*)

Sumber dari : timesindonesia, Jakarta.

HALAL BI HALAL KELURAHAN MERJOSARI TH.2017

Dalam rangka lebih meningkatkan dan menyambung silaturahmi masyarakat Merjosari , maka di Kelurahan Merjosari mengadakan halal bihalal dalam rangka Idul Fitri 1438 H.

Kegiatan tersebut diadakan / ditempatkan di gedung serbaguna Kelurahan Merjosari  pada tanggal 10 Juli 2017 malam.

Acara yang dihadiri oleh segenap tokoh masyarakat Merjosari juga dihadiri oleh Bapak Camat , Danramil , Kapolsek Lowokwaru dan juga dihadiri oleh Bapak Walikota Malang.

Acara dibuka dengan lantunan ayat -ayat suci Al-qur’an , dilanjutkan dengan sambutan oleh Lurah Kelurahan Merjosari yaitu Bapak Drs. Abdullah.

Sambutan selanjutnya adalah Bapak Walikota Malang H. Moch. Anton.

Puncak acara adalah siraman rohani/ tausiyah yang disampaikan oleh Ust. Drs. Sunandar dari Batu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Musyawarah Masyarakat Kelurahan ( MMK )

Pada tanggal 22 Mei 2017 telah diadakan Musyawarah Masyarakat Kelurahan Merjosari.

Kegiatan tersebut diadakan di Balai Pertemuan Kantor Kelurahan Merjosari , dan dihadiri oleh segenap undangan dari 12 RW, baik dari Ketua RW, PKK maupun dari kader kelurahan siaga  yang ada di Kelurahan Merjosari. Acara diadakan pada pukul 15.00 WIB. Kegiatan tersebut adalah kegiatan dari PUSKESMAS Dinoyo dan Kader Kelurahan Siaga Kelurahan Merjosari. Acara dibuka oleh Bapak Lurah Merjosari yaitu Drs. Abdullah.

Penekanan daripada kegiatan tersebut adalah hasil dari Survey mawas diri yang telah dilakukan oleh kader kelurahan siaga kelurahan merjosari. Hasil dari survey tersebut disampaikan di forum musyawarah masyarakat kelurahan dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan – permasalahan kesehatan di masyarakat dan permukiman yang kumuh, selanjutnya dicari solusi yang tepat untuk pemecahan masalah -masalah kesehatan dimasyarakat.

PEMBUKAAN PELATIHAN MTU TAHUN 2017

Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan Non-Institusional (MTU ) Kejuruan Pertanian yang merupakan program UPT PK P3TKLN, maka pada tanggal 19 April 2017 diadakan pembukaan pelatihan MTU yang dilaksanakan di Aula Kantor Kelurahan Merjosari.

Acara tersebut diikuti oleh lebih kurang 16 orang peserta dari RW.09 Kelurahan Merjosari, dan dihadiri oleh Kepala UPT Pelatihan Kerja P3TKLN Wonojati,  dan acara dibuka oleh Kepala Kelurahan Merjosari yaitu Bapak Drs. ABDULLAH. Dalam sambutannya beliau menyatakan bahwa perlu adanya kesinambungan kegiatan tersebut dengan praktek di lapangan. Sementara itu dari P3TKLN Wonojati juga menyampaikan program ini adalah kegiatan yang berkelanjutan, artinya tidak sebatas hanya teori saja tetapi akan diwujudkan dalam praktek di lapangan .

 

OTONOMI AWARD KELURAHAN TAHUN 2017

Dalam rangka Penilaian Evaluasi Perkembangan Kelurahan tahun 2017 atau dalam rangka Penyelenggaraan Penilaian Otonomi Award Kelurahan, maka di Kelurahan Merjosari kedatangan tim Penilai dari Pemerintah Kota Malang yang bekerjasama dengan Radar Malang pada tanggal 12 April 2017.

Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh segenap lembaga -lembaga kelurahan terkait, diantaranya dari unsur LPMK, PKK, BKM, Karang Taruna, Instansi Pendidikan dan lain-lainnya.

Di Kelurahan Merjosari banyak inovasi-inovasi baru tentang perkembangan perekonomian di Kelurahan Merjosari, salah satunya  adalah Kampung Belantik ( Belanja Petik),  tempatnya ada di Perum Villa Bukit Tidar ( RW.011 ).

Selain Kampung Belantik, ada banyak home industry lain serta kuliner-kuliner yang banyak bermunculan di Merjosari, antara lain elur asin , jamu jawa, kerajinan tangan manik dan rajut dan masih banyak lagi.